MANDI AIR HANGAT BISA MANDUL ?

Menjaga kesehatan sperma tentu penting bagi setiap pria. Apalagi jika Anda berencanakan memiliki anak bersama pasangan Anda.


 Namun, kesuburan dan kesehatan sperma Anda bisa terganggu dengan hal berikut, Sebelum Anda menyesal lantaran kesehatan sperma menurun karena kecerobohan Anda sendiri, ada baiknya Anda mulai memperhatikan hal-hal berikut untuk berjaga-jaga agar kesehatan sperma Anda tetap baik, Sejumlah obat-obatan seperti opiate,stereoid, dan obat cytotoxic yang digunakan dalam pengobatan kanker, memiliki efek yang berbahaya dan menggangu kesehatan sperma Anda. selain obat, efek rokok juga membuat kesehatan sperma Anda menurun. Perokok umumnya memiliki kesuburan yang berkurang, demikian yang dilansir Health24, Mainan seks yang terbuat dari vinyl, merupakan sumber potensial dari phthalates, bahan kimia pelunak plastik yang terkait dengan infertilitas. Sering mandi air panas juga dapat membuat jumlah sperma Anda menjadi lebih rendah, terutama yang terbuat dari bahan sintetis telah dikaitkan dengan ketidaksuburan pada pria.
efek samping terlalu banyak menadi dengan air panas itu maka akan menimbulkan efek deiantaranya sebagai berikut:
  • Memperbesar pori-pori
  • Menurunkan kualitas sperma
  • Membahayakan janin
  • membahayakan jantung
  • Membuat sirkulasi darah lebih baik
  • dll
Berendam di air panas saat cuaca dingin memang nyaman. Berdasar studi terbaru, kebiasaan ini bisa berujung fatal. Gagal jantung mengintai pemilik kebiasaan ini, Studi tim peneliti yang dipimpim Chika Nishiyama dari Kyoto Prefectural University of Medicine School of Nursing ini mengungkapkan, kasus gagal jantung saat mandi meningkat 10 kali lipat di musim dingin dibandingkan musim panas, Fakta ini penting bagi masyarakat Jepang, mengingat sebagian besar penduduknya senang mandi air panas selama berjam-jam guna menenangkan diri setelah sibuk beraktifitas.


Di Jepang, banyak orang berlama-lama mandi air panas karena rumah tradisional Jepang tak tertutup dengan baik layaknya rumah di Barat. “Selain itu, alat pemanas yang ada jarang digunakan,” papar Nishiyama. Seperti dikutip Straits Times, Nishiyama dan tim menggunakan data 11.000 kasus gagal jantung 2005-2007 di prefektur Osaka barat sebagai dasar studi. Berdasarkan data itu, 22% kasus terjadi dalam keadaan tidur dan 9% saat sedang mandi. Sekitar 3% mengalami gagal jantung saat beraktivitas kerja dan 0,5% saat sedang berolahraga, Diketahui, sebanyak 54 kasus gagal jantung pada 10 juta orang terjadi saat sedang berendam. Kemudian, 10 kasus dari 10 juta orang terjadi saat berolahraga.

0 komentar:

Posting Komentar